Berdasarkanjenispembaca
- Manga yang
khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo
(子供) — untuk anak-anak.
- Manga yang khusus ditujukan untuk
(Wanita) dewasa disebut josei
(女性) (atau redikomi) — wanita.
- Manga yang
khusus ditujukan untuk dewasa disebut seinen (青年) — pria.
- Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shōjo (少女) — remaja perempuan.
- Manga yang
khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shōnen (少年) — remaja lelaki.
Banyak dari jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.
Dua penerbit manga terbesar di
Jepang adalah Shogakukan (小学館) dan Shueisha (集英社).
Gaya
penggambaran
Rata-rata mangaka di
Jepang menggunakan gaya /style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi,
gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin,
biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para
mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar,
mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon.
Tidak semua manga
digambarkan dengan sederhana. Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis,
walaupun dalam beberapa elemen masih bisa dikategorikan manga. Seperti contohnya Vagabond, karya Takehiko Inoue yang menonjolkan penggunaan arsir, proporsi seimbang dan
setting yang realistis. Tetap,
Vagabond dikategorikan manga karena gaya penggambaran mata, serta beberapa bagian
yang simpel. Manga juga biasa digambar dalam monochrome dan gradasinya
yang biasa disebut tone.
Untuk komik jangka panjang atau yang
memiliki ratusan volume, umumnya seiring dengan perkembangan waktu,
para mangaka akan mengalami perubahan goresan yang cukup signifikan. Contoh
yang umum di Indonesia mungkin karya Hojo Tsukasa yang dari Cat Eyes berubah menjadi seperti dalam City
Hunter. Atau karya lain Ah !My Goddess
yang dimulai sejak 1988 dan sampai sekarang masih terus berjalan. One Piece and Naruto
pun cukup berubah bila dibandingkan pada goresan volume volume awal.
Doujinshi
Doujinshi adalah sebutan bagi manga
yang dibuat oleh fans manga tersebut yang
memiliki alur cerita atau ending yang berbeda dari manga aslinya. Para fans
ini biasa mendistribusikannya dari tangan ke tangan, dijual secara indie di
toko doujinshi, atau mengikuti konvensi akbar doujinshi yang biasa disebut Comiket.
Disini dijual ribuan judul doujinshi tiap tahunnya. Pengunjungnya bisa mencapai 400.000 orang.
Doujinshi sendiri kadang menjadi batu loncatan seseorang/kelompok untuk menjadi mangaka. Ken
Akamatsu (Love Hina, Negima)
juga sering membuat dojin karyanya sendiri. Manga yang bertema hentai biasanya adalah dojin dari manga tertentu yang
sudah terkenal. Biasanya karakter manga tersebut memang didesain untuk jadi
"sasaran" para dojin-ka (sebutan bagi para pembuat dojin,
sama seperti manga-ka).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar