Pengaruh Jilboobs
terhadap Karakter Wanita Indonesia
Disusun untuk memenuhi tugas makalah Bahasa
Indonesia
Kelas XII-IPA 6
PEMERINTAH
KABUPATEN KEDIRI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI
2 PARE
Tahun Pelajaran
2014/2015
Jalan Pahlawan
Kusuma Bangsa 28 Pare
Kata Pengantar
Puji
dan syukur kami ucapkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
karuni-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Pengaruh Jilboobs terhadap Wanita
Indonesia”.
Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan untuk menyajikan
gambaran tentang fenomena jilboobs yang
berkembang di masyarakat.
Atas
keberhasilan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Drs. Suhadi, MM. sebagai kepala sekolah
SMAN 2 Pare.
2.
In Hari Purwanto, S.Pd. sebagai guru
pembimbing Bahasa Indonesia.
3.
Drs. Tumaji sebagai wali kelas XII-IPA
6.
4.
Teman-teman yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
5.
Semua pihak yang memberi bantuan serta
masukan yang berguna dalam penyusunan makalah ini.
Sebagaimana
manusia biasa, kami dari tim penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Maka dari itu, kami mohon pembaca untuk memberikan kritik dan
sarannya agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
para pembaca.
Pare,
19 Agustus 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pada
era yang modern ini, terdapat banyak fashion
yang berkembang di masyarakat, baik dalam berpakaian biasa hingga berhijab.
Berhijab pun dalam waktu ke waktu memiliki beragam variasi. Berhijab juga
memiliki aturan, yaitu menutupi aurat terutama bagian kepala hingga dada.
Tetapi, sekarang banyak wanita muslimah yang menyalahartikan makna dari hijab
itu sendiri.
Pada
makalah ini, kami akan membahas tentang fenomena hijab dengan tetap
memperlihatkan dada atau yang lebih dikenal orang dengan sebutan jilboobs.
1.2. Rumusan
masalah
a. Apakah
pengertian dari jilboobs?
b. Mengapa
jilboobs bisa menjadi fenomena di
masyarakat?
c. Apa
pengaruh yang ditimbulkan dari fenomena jilboobs?
d. Bagaimana
cara mengatasi fenomena jilboobs?
1.3. Tujuan
a. Untuk
mengetahui pengertian jilboobs.
b. Untuk
mengetahui sebab terjadinya fenomena jilboobs.
c. Untuk
mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari fenomena jilboobs.
d. Untuk
mengetahui cara mengatasi fenomena jilboobs.
1.4. Manfaat
a. Dapat
mengetahui pengertian jilboobs.
b. Dapat
mengetahui sebab terjadinya fenomena jilboobs.
c. Dapat
mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari fenomena jilboobs.
d. Dapat
mengetahui cara mengatasi fenomena jilboobs.
BAB II
LANDASAN TEORI
Rasulullah Muhammad SAW
menggambarkan dalam salah satu hadits: "Dua golongan penghuni neraka yang
belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia
memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, mereka
berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk
unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya,
padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini".
(HR. Muslim).
Rasulullah SAW
bersabda: “Akan ada pada akhir umatku nanti wanita-wanita yang berpakaian tetapi
telanjang, kepala mereka seakan-akan punuk unta, laknatlah mereka karena
sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat!”.
Secara umum jilbab itu
merupakan pakaian perempuan Islam berupa penutup kepala yang diwajibkan untuk
dipakai oleh perempuan yang sudah baligh. Adapun pada jaman sekarang jilbab
telah bergeser dari yang sesungguhnya. Di era kebebasan dan globalisasi ini,
model jilbab banyak yang merekayasa dengan bentuk yang tidak syar’i. Yaitu
hanya memperhatikan mode agar kelihatan lebih menarik dan terkesan tidak jadul.
Misalnya memperlihatkan leher, mengulung kain jilbab pada leher dan lain
sebagainya. Padahal yang taat aturan bukan hanya jilbabnya saja, pakaian yang
dikenakanpun seharusnya syar’i.
Dalam salah satu ayat
Al Qur'an yang artinya “… Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung hingga
ke dadanya” (Q.S. An-Nuur 24, ayat 31). Atau ayat yang lain “Hai Nabi,
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri
orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka’ ...” (Q.S. Al-Ahzab 33, ayat 59). Dan firman Allah lainnya lagi “Hai
anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat” (Q.S. Al-A’raf, ayat 26).
Hijab
syar’i bagi seorang wanita muslimah ketika keluar rumah setelah memakai gamis
(baju panjang) adalah khimar (kerudung penutup kepala, leher, dan dada), dan
jilbab (baju setelah gamis dan khimar yang menutup seluruh badan wanita/abaya).
“Khimar, nama lainnya
adalah Al-Maqani’, yaitu kain yang memiliki ujung-ujung yang dijulurkan ke dada
wanita, untuk menutupi dada dan payudaranya, hal ini dilakukan untuk
menyelisihi syi’ar wanita jahiliyyah karena mereka tidak melakukan yang
demikian, bahkan wanita jahiliyyah dahulu melewati para lelaki dalam keadaan
terbuka dadanya, tidak tertutupi sesuatu, terkadang memperlihatkan lehernya dan
ikatan-ikatan rambutnya, dan anting-anting yang ada di telinganya. Dan khumur adalah
jama’ dari khimar, artinya apa-apa yang digunakan untuk menutupi, maksudnya
disini adalah yang digunakan untuk menutupi kepala, yang manusia menyebutnya
Al-Maqani’ (Tafsir Ibnu Katsir 10/218, cet. Muassah Qurthubah).
“Jilbab nama lainnya
adalah Al-Mula’ah dimana wanita menutupi dirinya dengannya, dipakai di atas
Ad-Dir’ (gamis/baju panjang dalam/daster) dan Al-Khimar.” (Ma’alimut Tanzil
5/376, cet. Dar Ath-Thaibah).
“Maka yang benar,
sebagai pengamalan dari dua ayat, An-Nur dan Al-Ahzab, adalah bahwasanya wanita
apabila keluar dari rumahnya wajib atasnya mengenakan khimar dan jilbab di atas
khimar, karena yang demikian lebih menutup dan lebih tidak terlihat bentuk
kepala dan pundaknya, dan ini yang diinginkan Pembuat syari’at…dan ketahuilah
bahwa menggabungkan antara khimar dengan jilbab bagi wanita apabila keluar
rumah telah dilalaikan oleh mayoritas wanita muslimah, karena yang terjadi
adalah mereka mengenakan jilbab saja atau khimar saja, itu saja kadang tidak
menutup seluruhnya… apakah belum waktunya wanita-wanita shalihah dimanapun
mereka berada supaya sadar dari kelalaian mereka dan bertaqwa kepada Allah
dalam diri-diri mereka, dan mengenakan jilbab di atas khimar-khimar mereka?”
(Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah hal: 85-86).
“Hijab
wanita dengan pakaian terdiri dari jilbab dan khimar…maka definisi hijab dengan
pakaian adalah seorang wanita menutupi seluruh badannya termasuk wajah, kedua
telapak tangan, dan kedua telapak kaki, dan menutupi perhiasan yang dia
usahakan dengan apa-apa yang mencegah laki-laki asing melihat sebagian dari
perhiasan-perhiasan tersebut, dan hijab ini terdiri dari jilbab dan khimar.”
(Hirasatul Fadhilah 29-30) Sebagian ulama mengatakan bahwa jilbab tidak harus
satu potong kain, akan tetapi diperbolehkan 2 potong dengan syarat bisa
menutupi badan sesuai dengan yang disyari’atkan (Lihat Fatawa Al-Lajnah
Ad-Daimah 17/178).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian
Jilboobs
Akhir-akhir ini di media sosial dan
forum diskusi sedang ramai dibahas soal “jilboobs”.
Apa itu jilboobs? Itu kata plesetan
dan gabungan dari kata jilbab+boobs (payudara). Kenapa bisa muncul kata-kata jilboobs? Karena akhir-akhir ini
terdapat fenomena ABG dan remaja wanita yang kepalanya memakai jilbab, namun
baju yang dipakai sangat ketat membentuk bentuk tubuhnya, terutama bagian
payudara yang seolah sengaja ditonjolkan. Belum lagi bagian tubuh lainnya
seperti perut, pinggang, pinggul, semuanya serba ketat tertutup atau sengaja
sebagian dari bagian tersebut dibuat tidak tertutup sehingga kelihatan kulit tubuhnya.
Mungkin ini yang
disebut berpakaian tetapi telanjang. Secara harfiah memang memakai baju, tetapi
sebagian bentuk tubuhnya kelihatan jelas, bisa jadi karena ketatnya baju yang menempel
di badan, bisa juga karena “kurang bahan”, ukurannya kekecilan, atau tipisnya
bahan sehingga menerawang semua yang ada di dalam kain. Sayangnya, gaya pakaian
seperti itu kini banyak dikenakan dengan memadukan jilbab penutup kepala.
B. Alasan
Jilboobs menjadi Fenomena di Masyarakat
Entah apa yang ada dipikiran para wanita jilboobers
itu ketika mereka memutuskan mengenakan jilboobs.
Apakah sekedar ikut-ikutan trend menutup kepala? Mungkin rambutnya ketombean,
rambutnya tipis karena rontok, rambutnya rusak karena kebanyakan dikeriting
atau diluruskan, keseringan dicat warna-warni, atau sudah mulai beruban, maka
ditutuplah rambutnya. Selembar kain penutup kepala fungsinya sebagai penolong
semata sehingga yang ditutupi hanya kepala, tetapi tidak menutup leher apalagi
dada. Bahkan tidak jarang mereka yang rambutnya panjang, sengaja menyembulkan
ujung rambutnya di balik kain jilbab yang terbatas.
Padahal tidak ada satu pun ayat yang memerintahkan
kaum Muslimah sekedar menutup kepala atau menutup rambut apalagi hanya sebagian
rambut. Jelas disebutkan agar kerudung/jilbab itu dipakai hingga ke dada, bukan
untuk disengaja menampakkan dada. Jadi jika mereka membuat trend mode sendiri,
pura-pura berjilbab padahal ingin menonjolkan tubuhnya, maka sesungguhnya
mereka sedang membuat aturan sendiri yang melenceng dari aturan Allah.
C. Pengaruh
yang ditimbulkan dari fenomena Jilboobs
Banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh jilboobs, antara lain adalah mendustakan
ayat-ayat Allah karena perilaku mereka, maka jilbab dijadikan bahan tertawaan,
cemoohan dan sindiran, hingga dipelesetkan menjadi “jilboobs”.
Mencoreng citra pengguna jilbab, membuka
celah bagi mereka yang memang tidak setuju mengenakan jilbab, untuk mencari
pembenaran dengan menuding jilboobs
lebih menggoda dan sensual daripada yang berpakaian sopan meski tidak
berjilbab. Padahal, jilboobs memang tidak
bisa dijadikan acuan, sebab jilboobs
itu sendiri sudah melenceng dari perintah Allah. Bagaimana tidak dibilang
melenceng, jika Allah memerintahkan menutup aurat, mereka justru bangga
mengumbar aurat. Sungguh benar apa yang dilihat Rasulullah SAW tentang wanita
yang berpakaian namun telanjang, kini menjadi fenomenal.
D. Mengatasi
Fenomena Jilboobs
Dalam mengatasi
fenomena jilboobs yang sekarang
sedang merajalela. Oleh sebab itu, motivasi yang berasal dari diri sendiri
sangat berpengaruh dalam perubahan pola pikir muslimah, terutama remaja yang
berniat memakai jilbab. Selain itu, muslimah harus bersosialisasi dengan
lingkungan yang baik, contohnya dengan mengikuti seminar keagamaan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun organisasi-organisasi islam, agar kita
dapat merealisasikan perintah Allah untuk menutupi aurat yang sesuai aturan
agama. Peran orang tua juga sangat penting dalam mengatasi cara berpakaian
anaknya, yaitu dengan memberikan pendidikan cara berpakaian yang baik dan sesuai
perintah Allah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berbusana memang
merupakan hak setiap orang, tetapi kita harus memperhatikan setiap peraturan
yang ada, tidak terkecuali bagi pemakai jilbab. Jika berniat memakai jilbab,
maka seharusnya para muslimah mengenakan jilbab yang tidak melenceng dari
aturan Al-Quran.
Berbusana dengan
memperlihatkan lekuk tubuh mulai dari pinggul, dada, pinggang dan lainnya tidak
sesuai dengan aturan agama islam, yang mengharuskan muslimah untuk menutupi
seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
4.2 Saran
1. Para
wanita muslimah yang berjilbab hendaknya memakai jilbab dengan benar.
2. Jangan
memakai jilbab, tetapi masih memperlihatkan bentuk dadanya.
3. Dalam
hal berpakaian, wanita muslimah hendaknya memakai pakaian yang longgar sehingga
tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya.
4. Bagi
para wanita muslimah yang akan memakai jilbab, supaya tidak meniru trend jilboobs.
5. Sebelum
memutuskan untuk berjilbab, alangkah baiknya jika terlebih dahulu memantapkan
hati agar tidak setengah-setengah dalam memakai jilbab.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.kaskus.co.id/thread/53e311c5de2cf2fd5c8b456c/fenomena-jilboobs/
http://www.kaskus.co.id/post/53ee2b100d8b46d9208b45dc#post53ee2b100d8b46d9208b45dc
http://asalasah.blogspot.com/2014/04/contoh-tidak-baik-jilboobs-berjilbab.html
http://tasimpor.com/38842-fenomena-jilboobs-di-kalangan-remaja-islam-kaskus-the-largest
http://m.kompasiana.com/post/read/671971/2/fenomena-jilboobs-dan-mempermainkan-jilbab.html
http://www.lintas.me/go/kabar24.com/habis-cabe-cabean-terbitlah-jilboobs?utm_source=hottopicarticle
http://www.kaskus.co.id/thread/534596549acf179f150000f0/jilboobs-menutup-aurat-atauah-sudah-lah
http://www.lintas.me/go/m.kompasiana.com/ramainya-fenomena-jilboobs-dan-tentang-mempermainkan-jilbab?utm_source=hottopicarticle
http://www.lintas.me/go/news.detik.com/mui-pun-melarang-pakaian-ala-jilboobs?utm_source=hottopicarticle
http://www.lintas.me/article/editor/inilah-video-jilboobs-yang-bikin-heboh
http://www.lintas.me/article/editor/fenomena-heboh-jilboobs-di-kalangan-hijabers
izin copas min buat referensi..
BalasHapussukses selalu....